Tugas Pengembangan Bisnis Validate Qualitatively

Kelompok 1:

Ligar Galih Anugrah (1401180148)

M. Hilmi Fauzananda (1401184078)

Thomas Reyvandi (1401180289)

Qorin Delicia Almy F (1401184313)

Sade Putri Vansuri (1401184046)

MVP Interview 1

Date : 9 Juni 2021

Contact Information

Name : Daniar Abi Pratama

Email : dkdtya23@gmail.com

Usability Problem 1

Pada tampilan pertama yaitu homepage memiliki background furniture sehingga membuat pengguna berpikir website tersebut merupakan persewaan furniture.

Usability Problem 2

Pada menu shop, perkakas yang ditampilkan hanya perkakas berat saja seperti gergaji dan bor yang jarang digunakan oleh pengguna. Pengguna lebih membutuhkan perkakas seperti obeng, tang, atau palu.

Usability Problem 3

Pengguna merasa alat perkakas tidak akan dipakai satu hari full, sehingga pengguna lebih tertarik jika perkakas dapat disewa per jam atau mungkin setengah hari saja.

Pricing

Willing to Pay (Rp. 35.000 – Rp. 300.000 / day) : Harga yang tertera sudah sewajarnya dan tidak masalah bagi saya, namun lebih baik ada pilihan harga untuk penyewaan setengah hari.

Notes : Bersedia menggunakan produk

Referrals : Muhammad Arif

MVP Interview 2

Date : 8 Juni 2021

Contact Information

Name : Naufal Rabbani

Email : naufalr30@gmail.com

Usability Problem 1

Untuk tampilan homepage sudah nyaman dilihat serta pemilihan tema menggambarkan fokus pelayanan ke perakitan peralatan dan dekorasi rumah.

Usability Problem 2

Pada bagian shop atau tampilan produk untuk harga sudah termasuk standar kearah murah, dari setiap produknya harus dikasih keterangan lebih terkait waktu peminjaman dan kapasitas dari produk untuk jasa tukang agar tetap tidak merugikan dan sebanding dengan harga yang ditawarkan.

Usability Problem 3

Dengan adanya produk selain penyewaan alat perkakas yaitu pelayanan jasa dapat melebihi ekspektasi customer karena menyediakan dua kebutuhan yang saling berkaitan dalam satu platform. Proses order juga sudah simple dan cepat sehingga memudahkan.

Pricing

Willing to Pay (Rp. 35.000 -Rp. 300.000 / day) : untuk produk sewa sudah murah bersedia sesuai pada website, namun untuk penyewaan jasa tukang harga yang bersedia untuk tukang saja sebesar 100k per tukang dan untuk tukang beserta alat perkakas sekitar 250k agar dapat menyesuaikan dengan pekerjaan dari tukang tersebut.

Notes : bersedia menggunakan produk

Referrals : Naufal Rafi

MVP Interview 3

Date : 10 Juni 2021

Contact Information

Name : Fatur Rohmat Ashari

Email : fatur01@windowslive.com

Usability Problem 1

Tombol page di sebelah kanan halaman seperti tidak diperlukan karena sudah bisa di scroll dan di klik dari atas. Selain itu juga mengganggu tampilan halaman yang sudah minimalis.

Usability Problem 2

Gambar di halaman page awal supaya bisa dibuat slideshow supaya lebih ada interaksi di dalam website.

Usability Problem 3

Beberapa kalimat (typewriting) di halaman website perlu diperhatikan untuk dirapikan kembali, supaya konsumen lebih nyaman kedepannya.

Pricing

Willing to Pay (Rp. 35.000 – Rp. 300.000 / day) : untuk produk sudah sangat murah karena harga yang ditawarkan hanya kurang lebih 5% sesuai pada website dan harga untuk tukang akan sangat worthed apabila tukang yang disediakan adalah tukang yang profesional.

Notes : bersedia menggunakan produk

Referrals : Dicky Daudi

MVP Review 4

Date : 10 Juni 2021

Contact Information :

Name : Muhammad Rafly Dwi Ryanto Thenny Soendayana

Email : muhammadraflydwirts@gmail.com

Usability Problem 1

Untuk proses order bisa tambahkan pilihan memilih durasi peminjaman saat melakukan order perkakas serta tambah informasi atau deskripsi mengenai alat yang akan dipinjam seperti merek, kegunaan dan spesifikasi dengan sangat lengkap.

Usability Problem 2

Untuk tampilan website lumayan bagus mungkin bisa menambahkan iklan / konten mengenai perkakas supaya bisa terlihat lebih menarik. Kalo bisa kerja sama atau berafiliasi dengan perusahaan perkakas

Usability Problem 3

Coba untuk menambahkan beberapa contact person atau layanan customer yang bisa cepat dihubungi dan fast respon.

Pricing

Willing to Pay (Rp 35.000 – Rp. 300.000 /Day) : Untuk layanan penyewaan ini jika dilihat dari harga cukup worth it sih, dengan kemudahaan menyewa perkakas juga akan tetapi saya belum tahu apakah perkakas yang disewakan memiliki kualitas yang sesuai dengan harga sewa yang ditawarkan

Notes : bersedia menggunakan layanan sewa

Referrals : Banyu Alirahman

MVP Review 5

Date : 10 Juni

Contact Information :

Name : khairunnisa nurazizah 

Email : Kairunisa999@gmail.com

Usability Problem 1

Home page terlalu kosong sehingga membuat bingung pengunjung web, sebenarnya ini web apa karena tampilan yang sepi

Usability Problem 2

Web nya tidak support di beberapa device sehingga lemot sekali saat menampilkan tampilan web

Usability Problem 3

Karena bentuk tampilan web adalah scrolling sehingga terlalu sepi konten dan membuat bingung, seharusnya ditampilkan menjadi menu bar saja 

Pricing

Willing to Pay (Rp 35.000 – Rp. 300.000 /Day) : Untuk peminjaman harian harga yg ditawarkan terhitung murah, akan tetapi akan lebih baik jika ditambah pilihan harga peminjaman perjam

Notes : bersedia menggunakan produk

Referrals : salsabila febriana

Resume hasil interview

Untuk tampilan website dari beberapa responden menyatakan bahwa tampilan home page sudah menggambarkan produk apa yang ditawarkan pada website ini, namun ada tanggapan dari responden lain yang menyatakan bahwa lebih menggambarkan penyewaan furniture. Tampilan homepage juga sudah simple namun ada beberapa yang harus ditambahkan seperti konten ataupun iklan mengenai perkakas agar lebih berinteraksi dengan pengguna. Serta adanya kerja sama atau afiliasi dengan perusahaan perkakas

Dalam tampilan shop tanggapan responden terhadap produk yang disediakan beberapa beranggapan bahwa produk dan harga sudah sesuai value yang akan didapatkan nya namun terdapat responden juga yang menyatakan bahwa produk lebih perkakas yang lebih kecil seperti tang,obeng dan sejenisnya lebih diperlukan. Terdapat respon yang baik terkait produk yang menyewakan alat perkakas beserta jasa tukang sehingga sangat membantu ketika membutuhkan untuk dapat merakit furniture rumah.

Pada proses ordering atau proses penyewaan pada website ini mendapat berbagai tanggapan,tanggapan positif nya yaitu proses penyewaan sudah simple dan sangat memudahkan,namun terdapat saran untuk menambahkan pilihan waktu atau durasi penyewaan yang dapat disewa per jam ataupun lebih dari satu hari,serta pada produk yang tertera dapat ditambahkan rincian yang lebih jelas agar dapat dijadikan tolak ukur customer dalam melakukan penyewaan. Tanggapan lainnya yaitu penambahan layanan customer / contact person yang dapat dihubungi dengan mudah dan fast respon.

Dari jumlah total 5 responden yang bersedia untuk menggunakan produk adalah kelima nya sehingga produk penyewaan ini berkemungkinan dapat sesuai dengan tujuan pasar sasaranya sehingga berkemungkinan untuk berkembang kedepannya.

Business Development Task : Problem Interview Based on Lean Canvas

Kelompok 1:

Ligar Galih Anugrah (1401180148)

M. Hilmi Fauzananda (1401184078)

Thomas Reyvandi (1401180289)

Qorin Delicia Almy F (1401184313)

Sade Putri Vansuri (1401184046)

RENT HARDWARE

Rent Hardware adalah bisnis persewaan alat perkakas secara online menggunakan website. Kami menjangkau konsumen yang tinggal di kost atau kontrakan. Tujuan kami membuat bisnis ini adalah karena kami melihat banyak masyarakat yang tinggal di kost atau kontrakan harus membeli alat perkakas ketika dibutuhkan namun kegunaan dari perkakas itu sendiri hanya untuk waktu-waktu tertentu saja. Selain itu perkakas yang didiamkan lama dan tidak digunakan juga akan membuat alat tersebut rusak seperti karatan.

Hasil Wawancara :

Rangkuman Hasil Wawancara Customer Segment Anak Kost

Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan dengan total 5 narasumber yang merupakan mahasiswa yang tinggal di kost-kostan, hampir semua narasumber kami merasakan kesulitan mendapatkan sewa alat perkakas, dan dari hasil tersebut kami menyimpulkan narasumber kami tidak ada yang memiliki keinginan untuk membeli perkakas. Narasumber kami menyelesaikan masalah persewaan alat perkakas dengan cara meminjam ke teman yang memiliki atau ke penjaga kost. Rata-rata konsumen kami tertarik dengan jasa peminjaman perkakas, dengan alasan harga perkakas yang cukup mahal jika langsung membeli dan juga proses peminjaman yang cukup ribet jika meminjam dari teman sendiri.

jika dilihat dari lean canvas yang dibuat sebelumnya pada canvas dibawah ini dan dilihat dari hasil yang diberikan narasumber menunjukkan :

segmen konsumen untuk anak kost sudah tepat dari pandangan kelompok kami dengan pandangan dari konsumen yang menyatakan bahwa produk ini akan dapat membantu saat mengalami kesulitan untuk sewa alat perkakas, selain itu juga dibandingkan dengan membeli,rata-rata anak kost lebih memilih menyewa dengan harga yang murah dan lebih mempercayai proses yang mudah dalam proses penyewaan.

Rangkuman Hasil Wawancara Customer Segment Berkeluarga

Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan dengan total 5 narasumber yang sudah berkeluarga, rata-rata masalah yang paling membebani narasumber kami adalah harga perkakas yang mahal, dari hasil tersebut kami menyimpulkan untuk customer segment ini lebih memilih langsung membeli perkakas dibandingkan menyewa perkakas. Solusi yang biasanya dilakukan oleh narasumber kami adalah tetap membeli meskipun harga perkakas nya mahal, namun ada juga beberapa narasumber yang lebih memilih mencoba mencari pinjaman terlebih dahulu dari tetangga, jika memang benar-benar tidak ada baru membeli. Jika terdapat jasa persewaan perkakas rata -rata narasumber kami ragu dan cenderung tidak tertarik karena tidak percaya dengan kualitas dan kelengkapan perkakas yang disewakan, lebih memilih pihak ke-3 seperti tukang bangunan untuk memperbaiki permasalahan bangunan di rumah, dan juga tidak pandai menggunakan aplikasi di smartphone jika ada persewaan perkakas online.

jika dilihat dari lean canvas yang dibuat sebelumnya pada canvas dibawah ini dan dilihat dari hasil yang diberikan narasumber menunjukkan :

untuk segment konsumen berkeluarga menyatakan bahwa lebih memilih untuk membeli alat perkakas karena alasan jangka panjang untuk kebutuhan dirumah meskipun harga yang mahal namun value nya lebih lama dirasakan. dan untuk segment ini juga lebih mempercayai tukang bangunan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dibutuhkan dibanding untuk menyewa alat perkakas dan mengerjakannya sendiri, selain itu juga disebabkan oleh ketidakpercayaan terhadap kualitas produk yang disewakan, hal ini menyimpulkan bahwa konsumen segment berkeluarga kurang dapat menjadi konsumen yang dituju dari produk ini.

Dokumentasi Kegiatan Interview

Customer Segment : Anak Kost

Narasumber 1

Nama : Naufal R

Umur : 22 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Daerah Asal : Bandung

Tempat Tinggal: kost

  • Narasumber 2

Nama : Daniar Abi Pratama

Umur : 20 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Daerah Asal : Batam

Tempat Tinggal: Selama masa perkuliahan di kost-kostan

  • Narasumber 3

Nama : annisa salsabila 

Umur : 22 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Daerah asal : bekasi Tempat tinggal : selama masa kuliah perkuliahan di kost

  • Narasumber 4

Nama : Faturohmat Ashari

Umur : 20 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Daerah Asal : Purworejo Tempat Tinggal : Kos selama masa perkuliahan

  • Narasumber 5

Muhammad Rafly Dwi Ryanto Thenny Soendayana

Umur 21

Laki – Laki

Tasikmalaya

Kost / Kontrakan

Customer Segment : Berkeluarga

  • Narasumber 1

Nama : Ibu lely

Umurt : 49

Daerah Asal : Bekasi

Tempat tinggal : Rumah

  • Narasumber 2

Nama : Agus Kurniawan Widijatmoko

Umur : 52 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Daerah Asal : Bandung

Tempat Tingga l: Rumah

  • Narasumber 3

Nama : ibu hariyati

Umur : 49 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Daerah asal : bekasi 

Tempat tinggal : rumah  

  • Narasumber 4

Nama : Yanti Suryani

Umur : 45 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Daerah Asal : Bandung

Tempat Tinggal : Rumah Pribadi

  • Narasumber 5

Nama : Dadan Rusdinar

Umur : 54

Jenis Kelamin : Laki – laki

Daerah Asal : Tasikmalaya

Tempat tinggal : Rumah Pribadi

Tugas Pengembangan Bisnis Lean Canvas Tokopedia

Kelompok 1:

Ligar Galih Anugrah (1401180148)

M. Hilmi Fauzananda (1401184078)

Thomas Reyvandi (1401180289)

Qorin Delicia Almy F (1401184313)

Sade Putri Vansuri (1401184046)

Customer Segment :

Konsumen

Product : Tokopedia

Problem:

– Kesulitan mendapat produk

– Barang di toko tidak pasti ada

– Kesulitan membandingkan kualitas produk antar toko

Eksisting Alternatives:

  • Datang ke toko
  • Memiliki kontak toko
  • Mencari informasi dari pelanggan sebelumnya

Solution:

  • Dapat mencari produk yang dibutuhkan di satu aplikasi
  • Jumlah barang tersedia tertera
  • Kualitas diketahui dari penilaian pembeli sebelumnya yang tertera

Key Metrics:

  • Jumlah transaksi
  • Jumlah pengguna
  • Jumlah konsumen
  • Jumlah mitra
  • Jumlah download
  • Jumlah brand ternama yang bergabung

Unique Value Proposition:

Aplikasi jual beli online yang menghubungkan konsumen dengan penjual

High Level Concept: Pasar Online

Unfair Advantage :

  • User Interface sederhana dibanding yang lain
  • Pembayaran melalui bank tidak dipungut biaya admin

Channel :

  • Iklan TV dan Sosial media
  • Event

Customer segment:

  • Ibu rumah tangga muda
  • Remaja
  • Pegawai kantoran

Early Adopter:

Ibu rumah tangga muda, remaja dan pegawai kantoran yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja.

Cost Structure: 

  • Pembuatan aplikasi dan website
  • Promosi
  • Iklan
  • Gaji karyawan

Revenue Stream:

  • Biaya power merchant toko
  • Biaya topAds
  • Biaya admin pembayaran melalui gerai (alfamart/indomaret)

Customer Segment :

Penjual

Product : Tokopedia

Problem:

– Kesulitan mendapat produk

– Barang di toko tidak pasti ada

– Kesulitan membandingkan kualitas produk antar toko

Eksisting Alternatives:

  • Datang ke toko
  • Memiliki kontak toko
  • Membandingkan supplier yang ramai

Solution:

  • Dapat mencari produk yang dibutuhkan di satu aplikasi
  • Memberikan informasi produk yang tersedia oleh toko
  • Ulasan konsumen mengenai produk yang dijual

Key Metrics:

  • Jumlah transaksi
  • Jumlah pengguna
  • Jumlah konsumen
  • Jumlah mitra
  • Jumlah download
  • Jumlah brand ternama yang bergabung

Unique Value Proposition:

Aplikasi jual beli online yang menghubungkan konsumen dengan penjual

High Level Concept: Pasar Online

Unfair Advantage:

  • User Interface sederhana dibanding yang lain
  • Pembayaran melalui bank tidak dipungut biaya admin

Channel:

  • Iklan TV dan Sosial media
  • Event

Customer segment:

  • Toko konvensional
  • UMKM
  • Toko brand ternama
  • Ritel

Early Adopter:

  • Toko yang ingin memperluas pasar
  • Toko yang ingin mendekatkan pelanggan
  • Toko yang ingin mempermudah pelanggan

Cost Structure: 

  • Pembuatan aplikasi dan website
  • Promosi
  • Iklan
  • Gaji karyawan

Revenue Stream:

  • Biaya power merchant toko
  • Biaya topAds
  • Biaya admin pembayaran melalui gerai (alfamart/indomaret)

Tugas Pengembangan Bisnis Kelompok Thomas

Kelompok 1:

Ligar Galih Anugrah   (1401180148)

M. Hilmi Fauzananda (1401184078)

Thomas Reyvandi        (1401180289)

Qorin Delicia Almy F    (1401184313)

Sade Putri Vansuri        (1401184046)

RENT HARDWARE

Rent Hardware adalah bisnis persewaan alat perkakas secara online menggunakan website. Kami menjangkau konsumen yang tinggal di kost atau kontrakan. Tujuan kami membuat bisnis ini adalah karena kami melihat banyak masyarakat yang tinggal di kost atau kontrakan harus membeli alat perkakas ketika dibutuhkan namun kegunaan dari perkakas itu sendiri hanya untuk waktu-waktu tertentu saja. Selain itu perkakas yang didiamkan lama dan tidak digunakan juga akan membuat alat tersebut rusak seperti karatan.

 

Identifikasi Model Bisnis

Value Proposition Canvas

Bisnis Model Canvas

Lean Canvas

 

Strategi Bisnis

Perkakas adalah alat yang wajib dimiliki oleh semua masyarakat yang memiliki rumah. Namun seringkali perkakas tidak dipikirkan kebutuhannya dalam kegunaan sehari-hari. Alasan masyarakat tidak memiliki perkakas dikarenakan oleh harga dari perkakas yang cukup tinggi. Sehingga urgensi masyarakat dalam memiliki alat tersebut dinilai masih rendah. Maka masalah yang hadir ditengah masyarakat adalah kepemilikan perkakas untuk kebutuhan rumah tangga.

Bisnis yang akan kami buat adalah bisnis penyewaan alat perkakas secara online menggunakan website kepada masyarakat yang tinggal di kost atau kontrakan. Karena harga perkakas di pasaran saat ini yang tidak murah, maka rental adalah salah satu alternatif untuk dapat menggunakan perkakas. Berdasarkan strategi bisnis Ansoff Matrix pada jenis strategi diversification dimana strategi ini menciptakan pasar baru dengan produk baru, kami menggunakan strategi bisnis diversification, karena bisnis yang akan kami buat saat ini masih belum memiliki pesaing atau kompetitor. Karena hal tersebut kami membuka pasar baru dan produk baru. Meskipun memiliki tingkat resiko yang tinggi, kami telah melihat peluang bisnis pada bisnis yang akan kami buat.

Alasan kami menggunakan strategi diversification didasari pada saat kami mencoba untuk mencari website yang mendasari layanan sewa alat perkakas pada internet, namun kami tidak menemukan penyewaan alat perkakas dengan skala kebutuhan untuk rumahan. Dengan adanya peluang tersebut kami mengutarakan ide untuk membuat pasar baru dengan menyediakan produk website yang dapat melakukan penyewaan alat perkakas dengan skala yang lebih kecil yaitu rumahan.

Website ini juga memiliki keuntungan untuk penyewaan skala kecil sehingga penyewaan alat perkakas dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang hanya membutuhkan beberapa alat perkakas untuk keperluan tertentu.

 

Strategi Untuk Memasuki Blue Ocean Strategy (BOS)

Rent Hardware memfokuskan pada tiga faktor, yaitu: Harga yang sesuai, Fleksibilitas (dapat diakses kapan saja) dan Kemudahan dalam mendapatkan alat yang dibutuhkan. Rent Hardware tidak perlu memerlukan investasinya pada faktor skala penjualan, kelengkapan, kualitas dan layanan yang baik karena faktor tersebut adalah faktor yang kompetitif bagi pesaing dalam sewa maupun jual beli alat perkakas.

 

Kerangka Kerja 4 Langkah

Rent Hardware memutuskan untuk mengurangi (reduce) faktor kelengkapan dan kualitas alat perkakas yang kami sewakan karena faktor tersebut kami rasa dapat memakan biaya operasional yang cukup tinggi namun tidak terlalu penting untuk konsumen, selain itu kedua faktor tersebut lebih penting untuk toko perkakas dan sewa alat proyek yang dimana Rent Hardware tidak ingin memasuki persaingan dengan toko perkakas dan sewa alat proyek.

Faktor yang perlu dihilangkan (eliminate) oleh Rent Hardware adalah skala penjualan, karena kami sendiri menargetkan masyarakat yang tinggal di kost atau kontrakan sehingga untuk faktor skala penjualan sendiri tidak terlalu penting untuk kami.

Faktor yang perlu ditingkatkan (raise) oleh Rent Hardware adalah layanan yang baik, karena menurut kami layanan yang baik tentunya akan membuat konsumen kami merasa bahagia menggunakan jasa yang kami berikan. Hal tersebut juga membuat konsumen kami loyal kepada kami, dan akan terus menggunakan jasa kami apabila memerlukan alat perkakas. Karena itu berdasarkan tingkat kepentingannya faktor layanan yang baik perlu kita tingkatkan.

Faktor yang berusaha diciptakan (create) oleh Rent Hardware adalah harga, fleksibilitas dan kemudahan. Harga yang ditawarkan oleh kami akan cukup rendah dibanding dengan kompetitor karena kami menawarkan jasa yang menguntungkan untuk kedua belah pihak. Jasa kami juga dinilai fleksibel karena konsumen nantinya dapat menyesuaikan rentang waktu penyewaan dan biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan perkakas yang dibutuhkan. Dan faktor terakhir yang berusaha diciptakan adalah kemudahan, karena nantinya seluruh proses transaksi dapat dilakukan secara Online, mulai dari komunikasi, transaksi dan pembayaran sehingga kemudahan adalah salah satu faktor yang berusaha diciptakan.

Matrix Ansoff Untuk Strategi Pertumbuhan Bisnis

retrieved from cubic.id

 

Pada postingan saya kali ini, saya akan membahas mengenai sebuah tool yang digunakan untuk pengembangan usaha. Tool ini adalah matrix Ansoff yang biasa digunakan untuk analisis strategi positioning yang dilakukan dalam pengambilan keputusan antara produk dan pasar yang ada. Pada kesempatan kali saya akan menjelaskan jenis-jenis strategi yang ada dalam matrix Ansoff. Pada matrix Ansoff terdapat empat buah strategi yaitu:

Market Penetration

Pada pasar ini, adalah perusahaan masuk ke dalam pasar dengan barang yang serupa dengan kompetitor. Yang artinya apabila kita memasuki pasar ini berarti kita harus mengembangkan strategi pemasaran, memberikan promosi spesial, ataupun meningkatkan aktivitas penjualan. Oleh karena itu, apabila kita berada dalam pasar ini kita harus membuat barrier untuk para kompetitor baru yang bermunculan untuk menghambatnya.

Market Development

Pada jenis pasar yang satu ini, kita menawarkan produk yang sama namun pada market yang berbeda. Strategi yang harus kita ambil apabila produk kita berada pada pasar ini seperti menarget secara geografis, menggunakan segmentasi pasar, dan juga channel distribusi yang baru. Dengan menggunakan strategi tersebut kita dapat menarik pelanggan baru yang sebelumnya belum oleh kompetitor dengan produk sejenis.

Product Development

Pada jenis pasar yang satu ini kita menawarkan produk yang berbeda namun dengan market yang sama. Dan strategi yang harus dilakukan untuk masuk ke dalam pasar ini adalah dengan meningkatkan kualitas dari produk maupun jasa yang ditawarkan, sehingga konsumen akan puas. Selain itu kita juga bisa menambahkan variasi produk sehingga konsumen dapat memilih barang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dan salah satu cara lainnya adalah mengembangkan produk yang mirip dengan kompetitor.

Diversification

Pasar ini adalah pasar yang paling beresiko, karena pada jenis market ini kita mengembangkan produk baru untuk pasar baru yang belum terdapat kompetitor dengan produk sejenis. Mengapa beresiko? Karena apabila kita mengalami kegagalan dalam meluncurkan produk yang ternyata konsumen tidak butuhkan maka kita akan mengalami kerugian. Oleh karena itu sebelum melakukan peluncuran produk diperlukan pengamatan dan analisis yang dalam untuk masuk ke dalam jenis pasar ini.

Inti dari tool matrix ansoff ini adalah, bagaimana cara memposisikan produk yang kita tawarkan ke dalam pasaran. Dengan menggunakan tools ini kita dapat mengetahui mengenai resiko terhadap produk yang kita miliki.

Sekian artikel dari saya mengenai Matrix Ansoff, sampai jumpa di lain waktu.

CITA-CITA DAN HAMBATAN KULIAH DI TELKOM UNIVERSITY

Assalamualaikum.

          Haloo, Perkenalkan nama gua Thomas Reyvandi, lahir dan tinggal di Bandung. Gua kuliah di Fakultas Ekonomi & Bisnis Jurusan S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika Telkom University. Pada post kali ini gua mau membahas mimpi dan kendala gua ketika kuliah di Telkom University.

          Yang pertama mimpi gua, yaitu bisa membanggakan kedua orang tua dengan melaksanakan amanah melanjutkan perusahaan orang tua. Dan gua juga ingin membuka bisnis baru di bidang otomotif terutama sepeda motor dan riding gear. Kenapa? karena gua udah suka banget sama yang namanya motor sejak gua SMA. Dan pengen banget nyoba buka usaha di bidang otomotif. Terus kenapa gua milih masuk jurusan MBTI di Telkom University. Karena dari dulu gua pengen banget masuk manajemen dan mempelajari bagaimana cara mengatur dan mengendalikan perusahaan dengan benar.

          Lalu, apa aja sih yang menjadi hambatan yang gua hadapi pada awal masuk Telkom University. yang pertama itu jarak dari rumah ke kampus yang lumayan jauh. Gua gaikut asrama di Telkom karena rumah gua di Bandung dan juga disuruh ortu buat tinggal dirumah aja. Jarak yang gua harus tempuh untuk kuliah pulang pergi setiap harinya kurang lebih 30kman. Itu lumayan memakan waktu untuk perjalanan belum lagi kalau kena macet. Lalu yang kedua adalah masa adaptasi dari siswa menjadi mahasiswa, karena kuliah jauh berbeda dari sekolah dimana kita gabisa nyantai kayak jaman sekolah. Kita disibukkan dengan banyaknya tugas dan presentasi yang menghantui. Dan yang terakhir yaitu beradaptasi dengan lingkungan baru dan orang-orang baru. Karena di Telkom ini orang-orangnya gacuma dari satu daerah melainkan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

          Mungkin, segitu aja yang bisa gua sharing dari mimpi-mimpi dan hambatan yang gua alami kuliah di Telkom University. Sampai ketemu lagi di post selanjutnya.

Wassalamualaikum.

COCOKKAH PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DIGANTI DENGAN E-LEARNING

          Metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan serta pembagian tugas dan latihan.
           E-learning merupakan singkatan dari Electronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
           Banyak faktor yang mendukung perubahan sistem pembelajaran konvensional menjadi e-learning, salah satunya bisa kita lihat pada generasi milenial saat ini. Mereka cenderung lebih memilih ponsel, bagi mereka ponsel bisa menjadi sumber informasi. Membaca dan belajar secara konvensional, merupakan kegiatan yang membosankan. Generasi milenial cenderung lebih menyukai melihat gambar atau video dalam pembelajaran, karena lebih mudah difahami dan efisiensi waktu. Dalam hal ini juga, tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi berkembang pesat.
           Jadi, penerapan E-learning sebagai pengganti pembelajaran konvensional sangat cocok untuk generasi milenial. Karena generasi milenial lahir dan tumbuh di jaman perkembangan teknologi yang pesat, dimana mereka sudah terbiasa dengan penggunaan teknologi tersebut sedari kecil. Sedangkan, jika pembelajaran konvensional masih digunakan saat ini, akan menimbulkan perasaan jenuh dan pembelajaran yang monoton bagi generasi milenial.