CITA-CITA DAN HAMBATAN KULIAH DI TELKOM UNIVERSITY

Assalamualaikum.

          Haloo, Perkenalkan nama gua Thomas Reyvandi, lahir dan tinggal di Bandung. Gua kuliah di Fakultas Ekonomi & Bisnis Jurusan S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika Telkom University. Pada post kali ini gua mau membahas mimpi dan kendala gua ketika kuliah di Telkom University.

          Yang pertama mimpi gua, yaitu bisa membanggakan kedua orang tua dengan melaksanakan amanah melanjutkan perusahaan orang tua. Dan gua juga ingin membuka bisnis baru di bidang otomotif terutama sepeda motor dan riding gear. Kenapa? karena gua udah suka banget sama yang namanya motor sejak gua SMA. Dan pengen banget nyoba buka usaha di bidang otomotif. Terus kenapa gua milih masuk jurusan MBTI di Telkom University. Karena dari dulu gua pengen banget masuk manajemen dan mempelajari bagaimana cara mengatur dan mengendalikan perusahaan dengan benar.

          Lalu, apa aja sih yang menjadi hambatan yang gua hadapi pada awal masuk Telkom University. yang pertama itu jarak dari rumah ke kampus yang lumayan jauh. Gua gaikut asrama di Telkom karena rumah gua di Bandung dan juga disuruh ortu buat tinggal dirumah aja. Jarak yang gua harus tempuh untuk kuliah pulang pergi setiap harinya kurang lebih 30kman. Itu lumayan memakan waktu untuk perjalanan belum lagi kalau kena macet. Lalu yang kedua adalah masa adaptasi dari siswa menjadi mahasiswa, karena kuliah jauh berbeda dari sekolah dimana kita gabisa nyantai kayak jaman sekolah. Kita disibukkan dengan banyaknya tugas dan presentasi yang menghantui. Dan yang terakhir yaitu beradaptasi dengan lingkungan baru dan orang-orang baru. Karena di Telkom ini orang-orangnya gacuma dari satu daerah melainkan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

          Mungkin, segitu aja yang bisa gua sharing dari mimpi-mimpi dan hambatan yang gua alami kuliah di Telkom University. Sampai ketemu lagi di post selanjutnya.

Wassalamualaikum.

COCOKKAH PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DIGANTI DENGAN E-LEARNING

          Metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan serta pembagian tugas dan latihan.
           E-learning merupakan singkatan dari Electronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
           Banyak faktor yang mendukung perubahan sistem pembelajaran konvensional menjadi e-learning, salah satunya bisa kita lihat pada generasi milenial saat ini. Mereka cenderung lebih memilih ponsel, bagi mereka ponsel bisa menjadi sumber informasi. Membaca dan belajar secara konvensional, merupakan kegiatan yang membosankan. Generasi milenial cenderung lebih menyukai melihat gambar atau video dalam pembelajaran, karena lebih mudah difahami dan efisiensi waktu. Dalam hal ini juga, tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi berkembang pesat.
           Jadi, penerapan E-learning sebagai pengganti pembelajaran konvensional sangat cocok untuk generasi milenial. Karena generasi milenial lahir dan tumbuh di jaman perkembangan teknologi yang pesat, dimana mereka sudah terbiasa dengan penggunaan teknologi tersebut sedari kecil. Sedangkan, jika pembelajaran konvensional masih digunakan saat ini, akan menimbulkan perasaan jenuh dan pembelajaran yang monoton bagi generasi milenial.